Minggu, 15 Maret 2015

Elastisitas Harga

Elastisitas harga (price elasticity) adalah persentase perubahan jumlah harga yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang tersebut dengan 1 (satu) persen.

atau dapat dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan :


Q0 = Jumlah barang yang dminta semula
Q1 = Jumlah barang yang diminta setelah perubahan harga.
P0 = Harga semula
P1 = Harga setelah naik atau turun.

Jadi, elastisitas harga menunjukkan bagaimana reaksi pembeli (dalam hal jumlah yang mau dibeli) bila ada perubahan harga, atau peka tidaknya jumlah yang mau dibeli
terhadapperubahan harga (keduanya dinyatakan dalam %). Dalam rumus elastisitas, yang menjadi pembilang adalah unsur yang terkena respons, sedangkan penyebutnya adalah unsur yang memberi respons.

Elastisitas harga terdiri dari lima macam, yaitu :
Elastis (Elastisitas harga > 1)
Inelastis (Elastisitas harga < 1)
Elastisitas satuan (Elastisitas harga = 1)
Elastis tak terhingga (Elastisitas harga = ~)
Inelastis Sempurna (Elastisitas harga = 0)

Faktor Faktor yang mempengaruhi Elastisitas Harga.

Elastisitas harga (price elasticity) merupakan persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang tersebut dengan 1 (satu) persen. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya elastisitas harga adalah sebagai berikut.

1. Ada tidaknya barang subtitusi, apabila tersedia subtitusi dekat bagi konsumen, maka semakin tinggi elastisitas harga suatu barang.

2. Pokok todaknya suatu barang terhadap kebutuhan manusia, Semakin pokok suatu barang dalam memenuhi kebutuhan manusia, maka permintaan terhadap barang itu semakin inelastis (artinya semakin kecil respons perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang diminta).

3. Persentase pendapatan konsumen yang dibelanjakan untuk barang itu, Faktor utama lainnya yang mempengaruhi elastisitas harga adalah proporsi (bagian) pendapatan konsumen yang dibelanjakan untuk barang. Apabila proporsi tersebut besar, maka permintaan cenderung lebih elastis. Akan tetapi bila proporsi atau bagian pendapatan itu kecil, permintaan cenderung lebih inelastis.

4. Waktu yang diperlukan untuk penyesuaian terhadap harga baru, Makin panjang waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan, akan semakin elastis permintaan suatu barang. Apabila harga suatu barang berubah, untuk jangka waktu yang lebih lama jumlah yang diminta akan barang itu menjadi semakin banyak.

Permintaan Penawaran & Keseimbangan Penawaran

Pengertian Penawaran.

Penawaran adalah jumlah barang atau komoditi yang akan diproduksi dan ditawarkan untuk dijual dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.

Hukum Penawan.

 “Bila tingkat harga naik, maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik,
Bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan turun“

Dalam hukum penawaran, semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya, semakin rendah harga barang, jumlah yang ditawarkan semakin sedikit juga. 
Contoh hukum penawaran pada saat ini :
Hubungan antara harga kain batik dan jumlah pakaian batik yang akan dijual oleh Seorang pedagang, maka ia berencana sebagai berikut:
bila harga satu kodi pakaian Rp. 450.000 maka ia akan menjual sebanyak 10 kodi
bila harga satu kodi pakaian Rp. 500.000 maka ia akan menjual sebanyak 15 kodi
bila harga satu kodi pakaian Rp. 600.000 maka ia akan menjual sebanyak 20 kodi
bila harga satu kodi pakaian Rp. 650.000 maka ia akan menjual sebanyak 25 kodi.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran

 1. Biaya Produksi dan Teknologi yang digunakan
Jika biaya produksi suatu produk sangat tinggi, maka produsen hanya membuat beberapa jenis saja dari produk tersebut. Contoh : Produk limited edition
 2. Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan yaitu ingin supaya produknya laku terjual dipasaran dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Produk yang laku dipasaran adalah produk yang harganya terjangkau tetapi dengan kualitas yang bagus. Contoh : Produk cina lebih banyak diperdagangkan karena lebih murah sehingga banyak konsumen yang mencarinya.
3. Pajak
Pajak naik, harga jual akan naik juga. Hal ini menyebabkan permintaan dari konnsumen menurun. Contoh : jika pajak bea cukai naik, harga barang-barang impor akan naik pula. Seperti halnya kedelai impor yang harga nya naik, para pengusaha juga enggan membeli dengan harga yang mahal.
4. Tingkat teknologi yang digunakan
Adanya kemajuan teknologi akan menyebabkan pengurangan terhadap biaya produksi dan produsen dapat menawarkan barang dalam jumlah yang lebih besar lagi.
 5. Perkiraan harga barang di masa datang
Apabila kondisi pendapatan masyarakat meningkat, biaya produksi berkurang dan tingkat harga barang dan jasa naik, maka produsen akan menambah jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Tetapi bila pendapatan masyarakat tetap, biaya produksi mengalami peningkatan, harga barang dan jasa naik, maka produsen cenderung mengurangi jumlah barang dan jasa yang ditawarkan atau beralih pada usaha lain

Pengertian Permintaan

Permintaan adalah jumlah barang atau komoditi yang diminta oleh pembeli untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.

Hukum Permintaan.

“Semakin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang diminta, Semakin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang diminta.”

Dalam hukum permintaan, jumlah suatu barang akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang tersebut. Kenaikan harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang di minta, hal ini dikarenakan daya tarik untuk membeli semakin menurun yang disebabkan oleh mahalnya harga jual barang tersebut.

Contoh hukum permintaan pada saat ini :

"Ketika harga kedelai semakin tinggi, pengusaha tempe tahu cenderung beralih menggunakan kedelai yang lebih rendah jenisnya, bahkan ada pengusaha yang sampai gulung tikar karena tidak sanggup membeli bahan baku pembuatan tempe dan tahu tersebut.
Begitu pula dengan naiknya harga bawang, mahalnya harga bawang berdampak pada kurangnya minat ibu rumah tangga untuk membeli banyak bumbu dapur yang satu ini."

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan

1. Selera
Apabila selera konsumen terhadap suatu barang dan jasa tinggi, maka akan diikuti dengan permintaan jumlah barang dan jasa yang meningkat, demikian sebaliknya.
Contoh : Permintaan konsumen terhadap smartphone sedang meningkat, seperti Blackberry, iphone, Android, tablet. Bahkan kita bisa menjumpai konsumen yang mempunyai lebih dari 1  barang berteknologi tinggi di jaman sekarang ini.
2. Pendapatan konsumen
Semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin tinggi juga daya beli nya, begitu pula sebaliknya.
Contoh : Orang yang pendapatannya tinggi, kebutuhannya akan semakin banyak pula. Seperti penyanyi Syahrini, kebutuhannya sangatlah banyak, mulai dari kebutuhan kostum panggung, kebutuhan perawatan diri,  serta kebutuhan lain yang menunjang penampilannya.
3. Harga Barang Jasa Pengganti / Pelengkap
Konsumen akan cenderung mencari barang dan jasa yang harga nya relatif lebih murah yang akan dijadikan sebagai alternatif.
Contoh : Kompor dan minyak tanah adalah salah satu yang saling melengkapi. Jika harga minyak tanah terus menerus naik, maka konsumen akan beralih menggunakan kompor dan gas yang harganya relatif stabil.
4. Intensitas Kebutuhan Konsumen       
Jika suatu barang menjadi kebutuhan yang mendesak, maka permintaan akan mengalami peningkatan.
Contoh : Menjelang lebaran kebutuhan seperti daging, ketupat dan pakaian jumlah permintaannya akan meningkat di banding dengan hari-hari biasa.

Keseimbangannya.

Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.

Dengan kata lain Harga keseimbangan adalah harga dimana baik konsumen maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi atau dijual. Permintaan sama dengan penawaran. Jika harga dibawah harga keseimbangan, terjadi kelebihan permintaan. Sebab permintaan akan meningkat, dan penawaran menjadi berkurang. Sebaliknya jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi kelebihan penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah permintaan menurun.

Ruang Lingkup Ekonomi

Ekonomi adalah salah satu ilmu sosial yang mempelajari beberapa aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa.  Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya.Dengan begitu terjadilah masalah ekonomi dimana terbatasnya sumber kebutuhan manusia. Masalah seperti ini terjadi akibat permintaan akan kebutuhan tersebut, sedangkan daya produksinya tidak bisa memenuhi permintaan.
Ada 3 hal pokok yang ada dalam perekonomian:

1. Produksi
2. Konsumsi
3. Perdagangan

Sistem Perekonomian
Menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suat tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak.

Macam – macam Sistem Perekonomian

1. Sistem Perekonomian Kapitalisme, yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan menjual barang dan sebagainya. Dalam sistem perekonomian kapitalis,semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba yang sebesar besarnya.

2. Sistem perekonomian sosialisme, yaitu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi, tetapi dngan campur tangan pemerintah.Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
3. Sistem Perekonomian komunisme, adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber2x kegiatan perekonomian.Setiap orang tak boleh memiliki kekayaan pribadi. Sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah.Semua unit bisnis. mulai dari yang kecil hingga yng besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan Pemerataan Ekonomi dan kebersamaan.

4. Sistem Ekonomi Merkantilisme, yaitu suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan memperbanyak aset& modal yang dimiliki negara.
5. Sistem Perekonomian Fasisme, yaitu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme merupakan sikap rasionalism yang berlebihan.

Mikroekonomi dan Makroekonomi

a. Mikroekonomi
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.
Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.

b. Makroekonomi
Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak rumah tangga (household), perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian kesimbangan neraca yang berkesinambungan.
Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :
Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas.
Sumber daya tersedia secara terbatas.
Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. Pengertian dan perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro terletak pada ruang lingkup kajian ekonomi.
Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro
Harga

Ekonomi Mikro: Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja).

Ekonomi Makro: Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan).
Unit analisis

Ekonomi Mikro adalah: Ilmu ekonomi yang membahas tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan.

Ekonomi Makro adalah: Ilmu ekonomi yang membahas tentang kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.

Tujuan analisis
Ekonomi Mikro: Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.
Ekonomi Makro: Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan.