Rabu, 29 Maret 2017

ETIKA DALAM T.I


A. PENGERTIAN


Etika merupakan suatu cabang filosofi yang berkaitan dengan apa saja yang dipertimbangkan baik dan salah.


Beberapa perusahaan dan organisasi profesi telah mengembangkan kode etik masing-masing. Kode etik merupakan sekumpulan prinsip yang harus diikuti sebagai petunjuk bagi karyawan perusahaan atau anggota profesi. Beragamnya penerapan teknologi informasi dan meningkatnya penggunaan teknologi telah menimbulkan berbagai variasi isu etika. Suatu usaha untuk mengatur isu tersebut kedalam suatu ruang lingkup dilakukan oleh R.O. Mason dan kawan-kawan, yang mengkategorikan isu etika menjadi empat jenis yaitu Privacy, Accuracy, Property, Accessibility. Namun kali ini saya akan memberikan sebuah isu mengenai privacy di sebuah perusahaan.


Contoh isu mengenai privacy :


sehubungan diterapkannya sistem informasi adalah pada kasus seorang manajer pemasaran yang ingin mengamati email yang dimiliki bawahannya karena diperkirakan mereka lebih banyak berhubungan dengan email pribadi daripada email para pelanggan. Sekalipun manajer dengan kekuasaannya dapat melakukan hal itu, tetapi ia telah melanggar privasi bawahannya. Secara umum, privasi adalah hak untuk sendiri dan hak untuk bebas terhadap gangguan orang yang tidak bertanggung jawab. Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan untuk apa diperluas terhadap informasi diri sendiri yang dapat dikomunikasikan dengan orang lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok dan institusi. Pada dasarnya seorang manajer tersebut bermaksud hanya untuk melihat sejauh mana pekerjaan yang telah dilakukan oleh seorang karyawannya, namun di satu sisi negative seorang karyawan tersebut merasa terusik dan menjadi tidak bebas.

Kesimpulannya :


Memberi kebebasan kepada seorang karyawan dalam hal melakukan pekerjaannya merupakan sebuah cara menghargai privacynya, jangan karena kita mempunya jabatan yang lebih tinggi namun seenaknya ingin mengetahui semua yang dilaukan oleh bawahan kita.


Source : http://sosioti.blogspot.co.id/2012/10/etika-dalam-teknologi-informasi.html

Senin, 25 Januari 2016

Contoh Karya Ilmiah Karya Anak Bangsa Sejagat Raya : Kebakaran Hutan Dan Daun.

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis. Sehingga  penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang sangat sederhana ini. Dalam kesempatan ini penulis mengambil judul“KEBAKARAN HUTAN”.

Adapun tujuan Penulis menyusun karya tulis ini sebagai persyaratan mengikuti (UN) 2015 khususnya pelajaran BAHASA Indonesia. Selama pembuatan karya tulis ini penulis telah mendapatkan bantuan berupa bimbingan ataupun petunjuk dari beberapa pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada Ibu Atik Sugiartik, S.Pd, selaku guru Bahasa Indonesia yang telah membing Penulis sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah ini.

Semoga isi karya tulis ini menambah pengetahuan atau pengalaman bagi para pembaca dan bagi penulis khususnya, Amin.

Tangerang,  April 2014

        Bintang Pamungkas



 BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

Hutan sebagai paru-paru dunia juga penyumbang oksigen dan keanekaragaman hayati terbesar di muka bumi.Terdapat berbagai jenis flora dan fauna didalamnya.Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia yang dapat ditemukan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin.Sebagai fungsi ekosistem, hutan berperan sebagai lumbung air, penyeimbang lingkungan, dan mencegah timbulnya pemanasan global.

Hutan Indonesia merupakan hutan terluas ke-3 di dunia setelah Brazil dan Zaire. Luas hutan di Indonesia diperkirakan mencapai 120,35 juta hektar atau sekitar 63 persen luas daratan. Penyebaran hutan di Indonesia hampir berada di seluruh wilayah nusantara, termasuk Provinsi Riau. Sebagian besar wilayah hutan Provinsi Riau merupakan lahan gambut yang sangat berpotensi untuk pertumbuhan kelapa sawit.Dari luasan total lahan gambut di dunia sebesar 423.825.000 ha, sebanyak 38.317.000 ha terdapat di wilayah tropika. Sekitar 50% dari luasan lahan gambut tropika tersebut terdapat di Indonesia yang tersebar di pulau-pulau Sumatra, Kalimantan, dan Papua, sehingga Indonesia menempati urutan ke-4 dalam hal luas total lahan gambut sedunia, setelah Kanada, Uni Soviet, dan Amerika Serikat.Indonesia memiliki lahan gambut terluas diantara negara tropis lainnya, yaitu sekitar 21 juta ha, yang tersebar luas terutama di pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua (BB Litbang SDLP, 2008 dalam Agus dan Subiksa, 2008). Lahan gambut Riau menempati urutan ke-2 terbanyak setelah provinsi Papua.

Oleh karena itu, banyak perusahaan-perusahaan baik swasta asing maupun dalam negeri yang berminat dan tertarik terhadap lahan gambut di Provinsi Riau dan kemudian melakukan kerjasama untuk membangun perkebunan kelapa sawit yang akan diolah menjadi minyak. Namun tidak semua perusahaan yang menaati peraturan pemerintah terutama dalam hal pengelolaan lahan untuk pembangunan sehingga timbulah tindakan illegal yang dilakukan oleh perusahaan tersebut yang hanya dapat memberikan keuntungan sepihak. Misalkan, pembukaan lahan yang dilakukan dengan carapembakaran hutan.

Dengan semakin banyaknya lahan yang dibakar maka akan meningkatkan kadar asap dari kebakaran itu sendiri. Apalagi asap yang ditimbulkan dari pembakaran lahan gambut yang dinilai sangat sulit dalam upaya penyelesaiannya. Dikarenakan, saat musim kemarau tiba permukaan tanah gambut cepat sekali kering dan mudah terbakar, dan api di permukaan juga dapat merambat ke lapisan dalam yang relatif lembab. Oleh karenanya, ketika terbakar, kobaran api tersebut akan bercampur dengan uap air di dalam gambut dan menghasilkan asap yang sangat banyak.

Kebakaran hutan dapat didefinisikan sebagai sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi juga dapat memusnahkan rumah-rumah dan lahan pertanian disekitarnya. Kebakaran hutan sangat rawan terjadi ketika musim kemarau.

      Adapun beberapa penyebab terjadinya kebakaran hutan antara lain: Pembakaran lahan yang tidak terkendali, kurangnya penegakan hukum terhadap perusahaan yang melanggar peraturan pembukaan lahan, aktivitas vulkanisme, dan kecerobohan manusia.

  1. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada karya tulis ilmiah ini dapt kita simpulkan dari latar belakang masalah diantaranya adalah :
1. Apa sajakah penyebab terjadinya kebakaran hutan ?
2. Bagaimana dampak kebakaran hutan terhadap lingkungan dan alam ?
3. Apa sajakah upaya untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan ?
4. Bagaimana cara memadamkan kebakaran hutan ?

1.3  Tujuan Penelitian

Adapun tujuan disusunnya makalah ini antara lain:

  1. Mengetahui penyebab terjadinya kebakaran hutan
  2. Mengetahui dampak dari kebakaran hutan terhadap lingkungan dan alam
  3. Mengetahui upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan
  4. Mampu mengendalikan kebakaran hutan

1.4 Metode Penelitian

Data penulisan makalah ini diperoleh dari buku tentang, Majalah Remaja Selain itu, tim penulis juga memperoleh data dari internet.

1.5 Kegunaan Penelitian

Bagi Penulis :

  1. Melatih kemampuan Penulis dalam mengembangkan informasi yang didapat dari berbagai sumber terpercaya.
  2. Melatih Penulis agar bertanggungjawab menyelesaikan tugas yang telah ditugaskan kepada Penulis.
  3. Melatih ketelitian Penulis dalam menyusun karya tulis ilmiah ini.
  4. Dan juga melatih kesabaran Penulis dalam menyusun karya tulis ilmiah.

Bagi Pembaca :

Menambah pengetahuan dan keterampilan. Dan juga sebagai sumber referensi tentang kebakaran hutan yang Penulis tuangkan dalam karya ilmiah ini.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam karya tulis ilmiah ini disusun sistematika sebagai berikut :

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I             PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Penelitian
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Metode Penelitian
  • Kegunaan Penelitian
  • Sistematika Penulisan

BAB II                        PEMBAHASAN

                        2.1 Definisi dan Penyebab Terjadinya Kebakaran Hutan

                        2.2 Akibat Kebakaran Hutan Terhadap Lingkungan Dan Alam        Sekitar

                        2.3 Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan

                        2.4 Cara Memedamkan Kebakaran Hutan

BAB III          PENUTUP

                        3.1 Kesimpulan

                        3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Penyebab Terjadinya Kebakaran Hutan

      Kebakaran hutan (kebakaran vegetasi, atau kebakaran semak), adalah sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi juga dapat memusnahkan rumah-rumah dan lahan pertanian disekitarnya. Penyebab umum termasuk petir, kecerobohan manusia, dan pembakaran.

      Kebakaran hutan dalam bahasa Inggris berarti “api liar” yang berasal dari sebuah sinonim dari Api Yunani, sebuah bahan seperti-napalm yang digunakan di Eropa Pertengahan sebagai senjata maritime. Musim kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama kebakaran hutan besar. Namun, sebab utama dari kebakaran hutan adalah pembukaan lahan yang meliputi:

  1. Pembakaran lahan yang tidak terkendali sehingga merembet ke lahan lain

     Pembukaan lahan tersebut dilaksanakan baik oleh masyarakat maupun perusahaan. Namun bila pembukaan lahan dilaksanakan dengan pembakaran dalam skala besar, kebakaran tersebut sulit terkendali. Pembukaan lahan dilaksanakan untuk usaha perkebunan, HTI, pertanian lahan kering, sonor dan mencari ikan. pembukaan lahan yang paling berbahaya adalah di daerah rawa/gambut.

  1. Penggunaan lahan yang menjadikan lahan rawan kebakaran, misalnya di lahan bekas HPH (Hak Penguasaan Hutan) dan di daerah yang beralang-alang.
  2. Dalam beberapa kasus, penduduk lokal juga melakukan pembakaran untuk memprotes pengambil-alihan lahan mereka oleh perusahaan kelapa sawit.
  3. Kurangnya penegakan hukum terhadap perusahaan yang melanggar peraturan pembukaan lahan.
  4. Tingkat pendapatan masyarakat yang relatif rendah, sehingga terpaksa memilih jalan alternatif yang mudah, murah dan cepat untuk pembukaan lahan.
  5. Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung berapi.
  6. Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan dan tanpa mematikan apinya terlebih dahulu.

2.2 Akibat Kebakaran Hutan Terhadap Lingkungan Dan Alam Sekitar

     Akibat yang ditimbulkan dari kebakaran liar antara lain:

  1. Menyebarkan emisi gas karbon dioksida ke atmosfer yang mengakibatkan gangguan di berbagai segi kehidupan masyarakat antara lain pendidikan, agama dan ekonomi. Hal ini mengganggu kegiatan keagamaan dan mengurangi kegiatan perdagangan/ekonomi. Gangguan asap juga terjadi pada sarana perhubungan/transportasi yaitu berkurangnya batas pandang. Banyak pelabuhan udara yang ditutup pada saat pagi hari di musim kemarau karena jarak pandang yang terbatas bisa berbahaya bagi penerbangan. Sering terjadi kecelakaan tabrakan antar perahu di sungai-sungai, karena terbatasnya jarak pandang.
  2. Terbunuhnya satwa liar dan musnahnya tanaman baik karena kebakaran, terjebak asap atau rusaknya habitat.
    3. Menyebabkan banjir selama beberapa minggu di saat musim hujan dan kekeringan di saat musim kemarau.
  3. Kekeringan yang ditimbulkan dapat menyebabkan terhambatnya jalur pengangkutan lewat sungai dan menyebabkan kelaparan di daerah-daerah terpencil.
  4. Kekeringan juga akan mengurangi volume air waduk pada saat musim kemarau yang mengakibatkan terhentinya pembangkit listrik (PLTA) pada musim kemarau.
  5. Musnahnya bahan baku industri perkayuan, mebel/furniture. Lebih jauh lagi hal ini dapat mengakibatkan perusahaan perkayuan terpaksa ditutup karena kurangnya bahan baku dan puluhan ribu pekerja menjadi penganggur/kehilangan pekerjaan.
  6. Meningkatnya jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan kanker paru-paru. Hal ini bisa menyebabkan kematian bagi penderita berusia lanjut dan anak-anak. Polusi asap ini juga bisa menambah parah penyakit para penderita TBC/asma.

2.3 Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan

     Sejak kebakaran hutan yang cukup besar yang terjadi pada tahun 1982/83 yang kemudian diikuti rentetan kebakaran hutan beberapa tahun berikutnya, sebenarnya telah dilaksanakan beberapa langkah, baik bersifat antisipatif (pencegahan) maupun penanggulangannya.

  1. Upaya Pencegahan

Upaya yang telah dilakukan untuk mencegah kebakaran hutan dilakukan antara lain (Soemarsono, 1997):

(a) Memantapkan kelembagaan dengan membentuk dengan membentuk Sub Direktorat Kebakaran Hutan dan Lembaga non struktural berupa Pusdalkarhutnas, Pusdalkarhutda dan Satlak serta Brigade-brigade pemadam kebakaran hutan di masing-masing HPH dan HTI;

(b) Melengkapi perangkat lunak berupa pedoman dan petunjuk teknis pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan;

(c) Melengkapi perangkat keras berupa peralatan pencegah dan pemadam kebakaran hutan;

(d) Melakukan pelatihan pengendalian kebakaran hutan bagi aparat pemerintah, tenaga BUMN dan perusahaan kehutanan serta masyarakat sekitar hutan;

(e) Kampanye dan penyuluhan melalui berbagai Apel Siaga pengendalian kebakaran hutan;

(f) Pemberian pembekalan kepada pengusaha (HPH, HTI, perkebunan dan Transmigrasi), Kanwil Dephut, dan jajaran Pemda oleh Menteri Kehutanan dan Menteri Negara Lingkungan Hidup;

(g) Dalam setiap persetujuan pelepasan kawasan hutan bagi pembangunan non kehutanan, selalu disyaratkan pembukaan hutan tanpa bakar.

  1. Upaya Penanggulangan

     Disamping melakukan pencegahan, pemerintah juga nelakukan penanggulangan melalui berbagai kegiatan antara lain (Soemarsono, 1997):

(a) Memberdayakan posko-posko kebakaran hutan di semua tingkat, serta melakukan pembinaan mengenai hal-hal yang harus dilakukan selama siaga I dan II.

(b) Mobilitas semua sumberdaya (manusia, peralatan & dana) di semua tingkatan, baik di jajaran Departemen Kehutanan maupun instansi lainnya, maupun perusahaan-perusahaan.

(c) Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait di tingkat pusat melalui PUSDALKARHUTNAS dan di tingkat daerah melalui PUSDALKARHUTDA Tk I dan SATLAK kebakaran hutan dan lahan.

(d) Meminta bantuan luar negeri untuk memadamkan kebakaran antara lain: pasukan BOMBA dari Malaysia untuk kebakaran di Riau, Jambi, Sumsel dan Kalbar; Bantuan pesawat AT 130 dari Australia dan Herkulis dari USA untuk kebakaran di Lampung; Bantuan masker, obat-obatan dan sebagainya dari negara-negara Asean, Korea Selatan, Cina dan lain-lain.

  1. Peningkatan Upaya Pencegahan dan Penanggulangan

     Upaya pencegahan dan penanggulangan yang telah dilakukan selama ini ternyata belum memberikan hasil yang optimal dan kebakaran hutan masih terus terjadi pada setiap musim kemarau. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai faktor antara lain:

(a) Kemiskinan dan ketidak adilan bagi masyarakat pinggiran atau dalam kawasan hutan.

(b) Kesadaran semua lapisan masyarakat terhadap bahaya kebakaran masih rendah.

(c) Kemampuan aparatur pemerintah khususnya untuk koordinasi, memberikan penyuluhan untuk kesadaran masyarakat, dan melakukan upaya pemadaman kebakaran semak belukar dan hutan masih rendah.

(d) Upaya pendidikan baik formal maupun informal untuk penanggulangan kebakaran hutan belum memadai.

     Hasil identifikasi dari serentetan kebakaran hutan menunjukkan bahwa penyebab utama kebakaran hutan adalah faktor manusia dan faktor yang memicu meluasnya areal kebakaran adalah kegiatan perladangan, pembukaan HTI dan perkebunan serta konflik hukum adat dengan hukum negara, maka untuk meningkatkan efektivitas dan optimasi kegiatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan perlu upaya penyelesaian masalah yang terkait dengan faktor-faktor tersebut.

     Di sisi lain belum efektifnya penanggulangan kebakaran disebabkan oleh faktor kemiskinan dan ketidak adilan, rendahnya kesadaran masyarakat, terbatasnya kemampuan aparat, dan minimnya fasilitas untuk penanggulangan kebakaran, maka untuk mengoptimalkan upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan di masa depan antara lain:

  1. Melakukan pembinaan dan penyuluhan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pinggiran atau dalam kawasan hutan, sekaligus berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya kebakaran hutan dan semak belukar.
  2. Memberikan penghargaan terhadap hukum adat sama seperti hukum negara, atau merevisi hukum negara dengan mengadopsi hukum adat.
  3. Peningkatan kemampuan sumberdaya aparat pemerintah melalui pelatihan maupun pendidikan formal. Pembukaan program studi penanggulangan kebakaran hutan merupakan alternatif yang bisa ditawarkan.
  4. Melengkapi fasilitas untuk menanggulagi kebakaran hutan, baik perangkat lunak maupun perangkat kerasnya.
  5. Penerapan sangsi hukum pada pelaku pelanggaran dibidang lingkungan khususnya yang memicu atau penyebab langsung terjadinya kebakaran.

2.4 Cara Memedamkan Kebakaran Hutan

     perlatan yang diperlukan:

  1. Mesin Pompa bertekanan tinggi untuk pencucian kendaraan/mobil merek Yuen Liang buatan Taiwan atau merek lain berikut dengan mesin penggerak.
  2. Drum penampungan air, dapat diisi dengan air pompa Hitachi atau Ember.
  3. Selang bertekanan yang dapat disambung secara praktis. Panjang selang 100 meter.
  4. Tongkat penyemprot/Stik Semprot.
  5. Masker Penahan Debu dan Asap.
  6. Sepatu Both.

Cara kerja pemadaman api pada hutan, lahan dan kebun:

  1. Tentukan titik sasaran, dimana kebakaran terjadi. Selidiki, apakah lokasi tersebut sedang terjadi kebakaran atau telah lama terjadi kebakaran. Bila sedang terjadi kebakaran, ditemukan adanya api yang menyala-nyala. Dan bila bekas terjadinya kebakaran ditemukan kawah-kawah api yang dapat menenggelamkan kaki kita bila terinjak. Dampaknya kaki akan melepuh.
  2. Persiapkan pompa bertekanan berikut drum air secara berdekatan. Isilah drum dengan air yang cukup dan berkelanjutan.
  3. Pasanglah selang bertekanan sesuai keperluan. Bila lokasi kebakaran jauh, selang dapat disambung, hingga 5 (lima) sambungan atau sepanjang 500 meter. Keistimewaan selang ini adalah tidak mudah terlipat, tidak menyangkut apabila ditarik, tenaga yang diperlukan untuk menarik sangat ringan.
  4. Pasanglah Tongkat Semprot/Stik Semprot. Apabila sedang terjadi kebakaran, aturlah stik semprot dengan cara mengabut. Kabut yang dibuat akan memadamkan api secara luas dan mengurangi panas yang menyengat. Bila memadamkan bekas kebakaran, aturlah stik dengan bentuk menembak. Air akan masuk ke dalam kawah hingga ke lapisan bawah, api akan padam segera.
  5. Gunakan Sepatu Both dalam tiap-tiap kegiatan pemadaman. Sepatu Both mampu menahan panas pada kaki dan menghindari kaki mengalami pelepuhan oleh panas.
  6. Untuk mengatasi gangguan pernapasan, gunakan Masker Standar. Asap dan debu dapat disaring, sehingga petugas pemadam dapat bertahan lama menghadapi api.
  7. Saat melakukan pemadaman, di garis depan harus dilakukan secara bergantian. Aturlah waktu yang tepat, sehingga petugas di garis depan dapat bekerja dengan baik.
  8. Fungsikan petugas pemantau dan penghubung yang menginformasikan kepada petugas pemadam, kapan maju atau mundur melakukan pemadaman.
  9. Persiapkan air minum yang segar bagi petugas yang memerlukannya.
  10. Persiapkan petugas gawat darurat jika diperlukan.
  11. Kebakaran yang baru terjadi akan segera padam apabila dilakukan dengan pengabutan. Panas yang ditimbulkan berkurang karena butir-butir uap air yang ditembakan menyerap panas. Petugas yang bekerja pada lini depan dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama. Efektifitas pemadaman akan berlangsung baik.
  12. Pemadaman kawah api pada lahan gambut bekas terjadinya kebakaran dilakukan dengan mengatur stik semprot seperti laju peluru. Air yang ditembakkan akan masuk pada kawah-kawah yang dalam dan akan memadamkan api secara baik.

BAB IV PENUTUP



3.1  Kesimpulan

     Hutan merupakan sumberdaya alam yang tidak ternilai harganya karena didalamnya terkandung keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah, sumber hasil hutan kayu dan non-kayu, pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta kesuburan tanah, dan sebagainya. Karena itu pemanfaatan dan perlindungannya diatur oleh Undang-undang dan peraturan pemerintah.

     Kebakaran merupakan salah satu bentuk gangguan terhadap sumberdaya hutan dan akhir-akhir ini makin sering terjadi. Kebakaran hutan menimbulkan kerugian yang sangat besar dan dampaknya sangat luas, bahkan melintasi batas negara. Di sisi lain upaya pencegahan dan pengendalian yang dilakukan selama ini masih belum memberikan hasil yang optimal. Oleh karena itu perlu perbaikan secara menyeluruh, terutama yang terkait dengan kesejahteraan masyarakat pinggiran atau dalam kawasan hutan.

3.2  Saran

     Melihat dari akibat kebakaran hutan diatas, maka dari itu kita sebagai manusia hendaknya bisa menjaga hutan dengan sebaik-baiknya, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

DAFTAR PUSTAKA





Waliadi, Suhada, dan Dedi. 2005. Mengelola Bencana Kebakaran Lahan dan Hutan. Palangkaraya: CARE International Indonesia

Selasa, 19 Januari 2016

TAMIYA

Mobil tamiya disusun dari bagian atau komponen mobil tamiya yang bersifat utama dan pendukung atau upgrade. Mobil mini 4WD atau yang sering disebut sebagai tamiya merupakan kit mainan jenis mobil-mobilan yang disusun dari beberapa komponen utama dan komponen pendukung. Dalam penjualan kit mobil tamiya pada umumnya didalam box atau kemasan tersebut telah lengkap dengan komponen-komponen utama dan komponen pendukung suatu mobil tamiya sesuai merk tipe atau jenis kit mobil tamiya tersebut. Secara garis besar komponen-kompoenen untuk merakit sebuah mobil tamiya atau mini 4wd dapat memiliki fungsi sebagai berikut.
Bodi Tamiya,komponen tamiya,komponen mobiltamiya,komponen mini 42d,jual part tamiya

Fungsi Komponen Tamiya

Beberapa komponen utama dan komponen pendukung untuk merakit sebuah mobil mini4wd memiliki nama dan fungsi yang berbeda. Beberapa komponen utama sebuah mobil tamiya adalah sebagai berikut.

1. Chassis

komponen tamiya,komponen mini 4wd,bagian tamiya,jual chasis tamiya,chasis tamiya 
Chassis adalah komponen utama dalam merakit mobil tamiya, chassis terdiri dari beberapa frame atau bagian yang berfungsi untuk menggabungkan atau menyatukan komponen-komponen yang lain sehingga menjadi mobil tamiya yang utuh. Pada mobil tamiya atau mini 4wd, chassis adalah frame utama yang terletak pada bagian bawah mobil yang berfungsi sebagai komponen untuk menempatkan komponen-komponen  tamiya yang lain. Tanpa adanya chassis, mobil tamiya atau mini 4wd tidak mungkin berjalan. Pada umumnya komponen tune-up juga dipasang pada bagian chassis. Jadi peranan chassis cukup penting dalam mini 4wd. Tipe chassis mobil tamiya ada beberapa macam diantaranya chasis tamiya dengan mesin dibelakang (chassis zerro, chassis super 1, chassis TZ, chassis super 2 dan chassis AR), chassis tamiya dengan mesin di depan (chassis FM) dan chasis tamiya dengan mesin ditengah (chassis pro, chassis MA).

2. Motor

Mesin Tamiya,mesin plasma,jual mesin tamiya 
Motor adalah mesin yang didisain untuk mengubah energi listrik dari batere menjadi gerakan mekanik. Motor yang dipakai pada mobil mini 4wd atau tamiya biasa juga disebut sebagai dinamo. Motor atau dinamo tamiya berfungsi sebagai mesin penggerak, sehingga gear dapat memutar roda mobil tamiya. Agar mobil tamiya dapat melaju dengan baik, mobil tamiya membutuhkan mesin atau yang tepat. Karakteristik dalam pemilihan motor atau dinamo biasanya terdiri atas dua hal, yaitu putaran mesin atau sering disebut sebagai RPM dan tenaga yang mampu dihasilkan mesin atau sering disebut sebagai Torque. RPM berkaitan langsung dengan top speed yang akan dimiliki mobil. Semakin tinggi nilai RPM-nya semakin tinggi top speed-nya. Sedangkan Torque berkaitan langsung dengan akselerasi (percepatan). Semakin tinggi Torque-nya semakin tinggi pula akselerasi yang akan dimiliki mobil.

3. Gear

Gear Tamiya,gir tamiya,jualgir tamiya,harga gir tamiya 
Gear adalah suatu komponen mobil mini 4wd yang berputar pada mesin dan as roda mobil yang memiliki sejumlah gigi. Gear mobil mini4wd atau tamiya berfungsi untuk mengirimkan puatran dan tenaga dari mesin ke roda mobil mini4wd.  Suatu mesin yang memakai gear dapat mengubah kecepatan, besar kekuatan, dan arah dari sumber tenaga (mesin). Ada beberapa hal yang dapat diuraikan dari seting gear ini, tapi yang paling penting dari gear adalah gear ratio. Gear ratio adalah perbandingan putaran antara motor dengan roda. Contohnya, jika gear dengan ratio 4:1, maka saat motor berputar 4 kali maka ban berputar 1 kali. Gear dengan ratio gear kecil, seperti 4:1, akan menghasilkan speed yang besar. Sedangkan dengan ratio gear yang lebih besar seperti 5:1, akan lebih menghasilkan akselerasi.

4. Roda

Roda Tamiya,ban tamiya 
Roda dapat didefinisikan sebagai benda yang berbentuk lingkaran yang dipasang sebagai tumpuan atau pijakan mobil tamiya pada track dengan tujuan dapat mempermudah pergerakan karena permukaan gesek yang relatif lebih sedikit. Roda pada mobil tamiya atau mini 4wd bisa dikatakan sebagai “kaki” yang digunakan untuk berjalan. Semua mobil tamiya bergerak menggunakan roda. Roda mobil tamiya terdiri atas dua bagian, yaitu velg dan ban. Baik velg ataupun ban yang dipakai punya kategori dan ukuran yang berbeda. Pemilihan kategori dan ukuran bergantung pada kebutuhan saat balapan. Misalnya, dibutuhkan mobil yang punya top speed tinggi, maka dapat dipakai velg ukuran besar dengan ban yang punya permukaan sentuh sedikit (narrow). Karena pemilihan ban yang akan dipakai akan mempengaruhi performa dari mobil tamiya.

5. Roller

Roller Tamiya 
Roller memiliki pengertian mirip dengan roda, tetapi roller memiliki fungsi yang berbeda. Roller memiliki fungsi sebagai kemudi agar mobil tamiya dapat berbelok pada tikungan track. Selain itu roller juga berfungsi untuk mengurangi gesekan saat berbelok, oleh karena itu pada saat berbelok hanya roller yang boleh bersentuhan dengan dinding track. Roller penting untuk mobil mini 4wd, karena tanpa roller mobil akan kesulitan saat melaju di track balap, atau efek terparahnya mobil bisa saja terpelanting dan rusak karena bergesekan dengan dinding track pada saat melaju di lintasan. Ada beberapa hal penting dalam pemilihan roller karena akan mempengaruhi performa mobil, yaitu ukuran, lokasi pemasangan roller, dan sudut kemiringan pemasangan roller. Jenis roller tamiya pun cukup beragam seperti roller plastik, roller alumunium, dan roller yang bagus menggunakan ball bearing. Jenis roller yang berbeda akan menghasilkan performa yang berbeda pula.

6. Kap Atau Body Mobil Mini 4WD

Body Tamiya,komponen tamiya,komponen mobiltamiya,komponen mini 42d,jual part tamiya 
Kap atau body mobil biasanya tersedia dalampaket pembelian mobilmini 4wd. Karena body atau kap mobil biasanya menjadi penentu seseorang membeli mobil mini 4wd tersebut. Body tamiya bukan hanya sebagai “pemanis” atau sekedar agar terlihat seperti mobil, tapi juga sebagai pelindung. Body menutup sebagaian besar besar chassis dari atas dimana di dalamnya terdapat komponen penting seperti mesin, gear dan baterai. Body mobil akan menghasilkan “down force”, akibat gaya aerodinamik yang dihasilkan body tersebut. Gaya down force ini membuat mobil tertekan kebawah sehingga mobil lebih mencengkram track.

7. Batere

baterai tamiya 
Batere adalah sumber energi listrik untuk motor atau mesin tamiya. Batere mobil tamiya dapat dianalogikan sebagai BBM pada kendaraan, oleh karena itu kualitas batre akan berpengaruh pada performa laju mobilmini 4wd. Tipe atau jenis batere yang digunakan untuk tamiya adalah tipe AA. Merk batere yang biasa digunakan dalam perlombaan diataranya Tamiya, Auldey, Sanyo, HW dan VMP.Semakin baik kualitas batere yang digunakan pada mobilmini 4wd maka sebakin baik pula laju mobil mini 4wd.

ILMU DAN PENGETAHUAN

Ilmu pengetahuan merupakan dua hal yang harus dimiliki manusia untuk dapat hidup dengan layak dan baik. Ilmu pengetahuan juga banyak dipelajari dengan tujuan manusia-manusia modern dapat memanfaatkannya untuk menemukan hal-hal yang membawa kesejahteraan hidup lebih luas seperti penemuan obat baru, kendaraan baru, dan alat teknologi.

Nah, tahukah Anda mengenai perbedaan ilmu dan pengetahuan? Banyak diantara kita yang menyamakan pengertian ilmu dan pengetahuan. Padahal, kedua hal tersebut jelas berbeda. Pengetahuan berasal dari kata tahu yang tentunya memiliki makna lebih dangkal. Pengetahuan menandakan bahwa seseorang telah mengerti mengenai sesuatu. Misalnya ibu A telah membaca sebuah artikel mengenai jerawat kemudian tahu bahwa jeruk nipis adalah salah satu obat jerawat yang alami. Pengetahuan ibu A tersebut tidak bisa disebut sebagai ilmu. Untuk mendapatkan ilmu seseorang harus belajar lebih detail misalnya dengan mengetahui tipe-tipe kulit, penyebab jerawat, penanganan kulit berjerawat berdasarkan jenisnya. Jenis-jenis jerawat, proses penyembuhan jerawat, zat-zat yang dibutuhkan untuk menumpas factor penyebab jerawat, dan sebagainya. Tentunya yang dapat memahami detail jerawat tersebut adalah dokter kulit.

Ilmu memiliki jangkauan yang lebih luas dari pengetahuan. Ketika seseorang ingin mendapatkan ilmu maka ia harus mempelajari pengetahuan. Artinya setiap ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis membentuk sebuah alur konkret yang bermanfaat.

Untuk mendapatkan pengetahuan seseorang hanya perlu untuk membuka mata dan telinga kemudian menghafalkan saja. Namun, rangkaian ilmu perlu lebih dalam dari itu. Awalnya seseorang harus punya pengetahuan, kemudian masalah, hipotesis, menganalisa, dan terakhir menyimpulkannya menjadi sebuah ilmu.

Contohnya seseorang telah berpengetahuan bahwa kambing makan rumput. Kemudian dia menangkap adanya masalah mengenai beberapa kambing yang tidak mau makan rumput. Adanya masalah dan pengetahuan tersebut belum dapat dikatakan sebagai ilmu kecuali bila dilakukan penelitian mengenai masalah secara lanjut.

Pengetahuan mengenai kambing makan rumput bisa diperluas dengan membaca buku dan mengkaji dari para ahli tentang ciri-ciri rumput yang biasanya dimakan kambing. Perlu juga dipelajari mengenai factor-faktor yang menyebabkan kambing tidak mau mengonsumsi makanan, misalnya penyakit, jenis rumputnya, keadaan kandang, stress, dan sebagainya. berdasarkan pengetahuan dasar tersebut kemudian kembali pada permasalahan awal untuk menganalisis kira-kira factor apa yang paling mempengaruhi kambing mogok makan.

Langkah selanjutnya adalah membuat kesimpulan sementara misalnya kambing tidak mau makan karena rumputnya tidak cocok. orang tersebut harus melakukan penelitian berdasarkan pengetahuannya dengan memberikan berbagai jenis rumput untuk kambing. Akhir dari penelitian akan didapatkan ilmu baru yaitu jenis-jenis rumput yang cocok untuk makanan kambing, rumput yang paling baik untuk makanan kambing, dan rumput yang tidak dapat digunakan untuk makanan kambing.

Begitulah proses untuk mendapatkan sebuah ilmu. Perlu adanya proses panjang yang mengolah pengetahuan menjadi sebuah ilmu konkret yang bisa dimanfaatkan masyarakat luas.

PARADIGMA

Paradigma adalah kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya sehingga akan membentuk citra subjektif seseorang – mengenai realita – dan akhirnya akan menentukan bagaimana seseorang menanggapi realita itu.
Istilah paradigama ilmu pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Kuhn melalui bukunya yang berjudul “The Structur of Science Revolution”. Kuhn menjelaskan paradigma dalam dua pengertian. Di satu pihak paradigma berarti keselurahan konstelasi kepercayaan, nilai, teknik yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakat ilmiah tertentu. Di pihak lain paradigma menunjukkan sejenis unsur pemecahan teka-teki yang konkrit yang jika digunakan sebagai model, pola atau contoh dapat menggantikan kaidah-kaidah yang secara eksplisit sebagai atau menjadi dasar bagi pemecahan permasalahan dan teka-teki normal sains yang belum tuntas.
Paradigma merupakan elemen primer dalam progress sains. Seorang ilmuwan selalu bekerja dengan paradigma tertentu, dan teori-teori ilmiah dibangun berdasarkan paradigma dasar. Melalui sebuah paradigma seorang ilmuwan dapat memecahkan kesulitan-kesulitan yang lahir dalam kerangka ilmunya, sampai muncul begitu banyak anomali yang tidak dapat dimasukkan ke dalam kerangka ilmunya sehingga menuntut adanya revolusi paradigmatik terhadap ilmu tersebut. Menurut Kuhn, ilmu dapat berkembang secara open-ended(sifatnya selalu terbuka untuk direduksi dan dikembangkan). Kuhn berusaha menjadikan teori tentang ilmu lebih cocok dengan situasi sejarah dengan demikian diharapkan filsafat ilmu lebih mendekati kenyataan ilmu dan aktifitas ilmiah sesungguhnya. Menurut Kuhn ilmu harus berkembang secara revolusioner bukan secara kumulatif sebagaimana anggapan kaum rasionalis dan empiris klasik sehingga dalam teori Kuhn faktor sosiologis historis serta psikologis ikut berperan.
Paradigma membantu seseorang dalam merumuskan tentang apa yang harus dipelajari, persoalan apa yang harus dijawab dan aturan apa yang harus diikuti dalam menginterpretasikan jawaban yang diperoleh.
Kata paradigma berasal dari bahasa Yunani yang berarti suatu model, teladan, arketif dan ideal. Berasal dari kata para yang berarti disamping memperlihatkan dirinya.
Arti paradigma ditinjau dari asal usul beberapa bahasa diantaranya :
-           Menurut bahasa Inggris : paradigma berarti keadaan lingkungan
-          Menurut bahasa Yunani : paradigma yakni para yang berarti disamping, di sebelah dan dikenal sedangkan deigma berarti suatu model, teladan, arketif dan ideal.
-          Menurut kamus psycologi : paradigma diartikan sebagai
1.        Satu model atau pola untuk mendemonstrasikan semua fungsi yang memungkinkan adar dari apa yang tersajikan
2.       Rencana riset berdasarkan konsep-konsep khusus, dan
3.       Satu bentuk eksperimental
Kesimpulan : secara etimologi arti paradigma adalah satu model dalam teori ilmu pengetahuan atau kerangka pikir.


Secara terminologis arti paradigma sebagai berikut :
-          Paradigma adalah konstruk berpikir berdasarkan pandangan yang menyeluruh dan konseptual terhadap suatu permasalahan dengan menggunakan teori formal, eksperimentasi dan metode keilmuan yang terpecaya.
-          Dasar-dasar untuk menyeleksi problem dan pola untuk mencari permasalahan riset.
-          Paradigma adalah suatu pandangan terhadap dunia alam sekitarnya, yang merupakan perspektif umum, suatu cara untuk menjabarkan masalah-masalah dunia nyata yang kompleks.
Kesimpulan : secara terminologi paradigma adalah pandangan mendasar para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan.

Jika mengikuti pendapat Kuhn, bahwa ilmu pengetahuan ini terikat oleh ruang dan waktu, maka sudah jelas bahwa suatu paradigma hanya cocok dan sesuai untuk permasalahan yang ada pada saat tertentu saja. Sehingga apabila dihadapkan pada permasalahan berbeda dan pada kondisi yang berlainan, maka perpindahan dari satu paradigma ke paradigma yang baru lebih sesuai adalah suatu keharusan. Sebagaimana dalam ilmu-ilmu sosial yang berparadigma ganda, usaha-usaha dalam menemukan paradigma yang lebih mampu menjawab permasalahan yang ada sesuai perkembangan jaman terus dilakukan.

Pengertian paradigma menurut kamus filsafat adalah :
1.       Cara memandang sesuatu
2.       Model, pola, ideal dalam ilmu pengetahuan. Dari model-model ini fenomena dipandang dan dijelaskan.
3.       Totalitas premis-premis teoritis dan metodologis yang menentukan dan atau mendefinisikan suatu studi ilmiah kongkrit dan ini melekat di dalam praktek ilmiah pada tahap tertentu.
4.       Dasar untuk menyeleksi problem-problem dan pola untuk memecahkan problem-problem riset.

Pengertian paradigma menurut Patton(1975) : “A world view, a general perspective, a way of  breaking down of the complexity of the real world”(suatu pandangan dunia, suatu cara pandang umum, atau suatu cara untuk menguraikan kompleksitas dunia nyata).

Pengertian paradigma menurut Robert Friedrichs(1970) : Suatu pandangan yang mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari.

Pengertian paradigma menurut George Ritzer(1980) : Pandangan yang mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari oleh salah satu cabang atau disiplin ilmu pengetahuan. Lebih lanjut Ritzer mengungkapkan bahwa paradigma membantu merumuskan tentang apa yang harus dipelajari, persoalan-persoalan yang harus dijawab, bagaimana harus menjawabnya, serta aturan-aturan apa yang harus diikuti dalam menginterpretasikan informasi yang harus dikumpulkan informasi yang dikumpulkan dalam menjawab persoalan-persoalan tersebut. Dari pengertian ini dapat disimpulkan, dalam suatu cabang ilmu pengetahuan dimungkinkan terdapat beberapa paradigma. Artinya dimungkinkan terdapatnya beberapa komunitas ilmuwan yang masing-masing berbeda titik pandangnya tentang apa yang menurutnya menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari dan diteliti oleh cabang ilmu pengetahuan tersebut.

Pengertian paradigma menurut Masterman diklasifikasikan dalam 3 pengertian paradigma :
1.       Paradigma metafisik yang mengacu pada sesuatu yang menjadi pusat kajian ilmuwan.
2.       Paradigma sosiologi yang mengacu pada suatu kebiasaan sosial masyarakat atau penemuan teori yang diterima secara umum.
3.       Paradigma konstrak sebagai sesuatu yang mendasari bangunan konsep dalam lingkup tertentu, misalnya paradigma pembangunan, paradigma pergerakan dll..
Masterman sendiri merumuskan paradigma sebagai pandangan mendasar dari suatu ilmu yang menjadi pokok persoalan yang dipelajari( a fundamental image a dicipline has of its subject matter).

Kenaikan UMP ( Artikel Induktif )

Kenaikan UMP - Saat rapat keputusan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta 2013, banyak pelaku bisnis yang kecewa. Jelas saja kenaikan dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 2,2 dinilai sangat signifikan. Perwakilan dari pengusaha pun mengambil keputusan walk out dari ruang rapat Dewan Pengupahan. Namun bertentangan dengan situasi dinatas dewan Pengupahan menyetujui penentuan UMP 2014 adalah sebesar Rp 2,4 juta walaupun buruh tetap meradang sebab mereka meminta kenaikan upah menjadi Rp 3,7 juta.

Lalu pengusaha berusaha menerima keputusan itu dan memohon buruh menyudahi demo - demo yang dilakukan. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan bahwa aksi mogok yang dilakukan buruh tersebut merugikan semua pihak. Hal ini berpengaruh pada iklim investasi. Menurutnya para pengusaha bisa saja pindah ke tempat yang lebih miring UMP-nya. Dia menambahkan jangan sampai para pengusaha merasa gerah dengan kondisi ini. Pernyataan tersebut disampaikan pada awal pekan ini di Jakarta.

Menanggapi lebih lanjut terhadap aksi buruh Aksi mogok kerja buruh Sarman Simanjorang, Wakil Ketua Kadin Jakarta mengungkap bahwa pengusaha mengalami kerugian material yang cukup tinggi. Di wilayah Kawasan Berikat Nusantara saja tercatat menyentuh angka Rp 50 miliar. Lebih rinci lagi ia menuturkan di rentan waktu 31 Oktober sampai 1 November saja kerugian sebesar Rp 500 juta ditanggung oleh satu perusahaan karena berhentinya lini produksi. Tinggal kita jumlah jika data menyebutkan jumlah perusahaan di wilayah tersebut sebanyak 97.

Ditambah lagi kerugian denda dari pihak pemesan, kerusakan prasarana, dan lain-lain. Maka dari itu Sarman berharap buruh menempuh jalur dialog melalui lembaga terkait daripada melakukan aksi mogok yang berujung berhentinya produksi perusahaan tempat buruh bekerja. Dengan kondisi tersebut para pengusaha merasa cemas akan masalah kenaikan UMP yang tiap tahunnya selalu meningkat. Salah satu solusinya adalah mengganti tenaga manusia dengan mesin yang nantinya digunakan untuk memangkas biaya produksi prusahaan.

Pengamat Ekonomi Faisal Basri berkata “Ya wajar kalau para pengusaha lebih memilih mesin di produksi mereka”. Ia juga bergumam di acara Apindo Training Center di Hotel Grand Melia, Jakarta, Rabu (6/11/2013) “Pemakaian mesin pada lini produksi makin lebih cepat dan mesin juga tidak pernah berdemo seperti buruh”. 

Mendukung pernyataan Faisal, Sekretaris Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita mengamini kenaikan UMP buruh sangat membebani rekan - rekannya sesama pengusaha. Baginya beberapa solusi yang dapat ditempuh pengusaha yakni relokasi dan ekspansi ke daerah dengan upah buruh yang kompetitif atau mengganti tenaga manusia dengan mesin.

Selain cemas para pengusaha juga merasa tidak puas atas hasil keputusan UMP tahun 2013 ini namun mereka harus dapat bertahan. Suryadi berpesan disamping kenaikan UMP tahun ini para buruh diharapkan bisa meningkatkan produktivitas mereka. Mengingat produktivitas tenaga kerja Indonesia masih berada di peringkat ke-103 dunia maka pada masa akan datang jika masalah pendidikan buruh belum menunjukkan peningkatan maka tenaga kerja asing dirasa lebih menggiurkan.